1. Enhalus acoroides
Enhaus acoroides dikenal dengan pama atau lamun
tropika. Tumbuhan ini memiliki rhizoma yang ditumbuhi oleh rambut-rambut padat
dan kaku dengan lebar lebih dari 1,5 cm, memiliki akar yang banyak dengan
panjang antara 10 – 20 cm dan lebar 3 – 5 mm. Daun dari tumbuhan ini dapat
mencapai 30 – 150 cm dengan lebar 1,25 – 1,75 cm (Philips dan Menez 1988
dalam Latuconsina, 2002). Tengah-tengah daun tumbuhan ini memiliki rongga udara
sehingga daunnya selalu terbenam ke atas. Menurut Thomascik et al (1997), akar
E. acoroides dapat mencapai panjang lebih dari 50 cm sehingga dapat menancap
secara kuat pada substrat.
2. Thalasia hemprichii
Thalasia hemprichii dikenal juga dengan lamun
dugong. Hal ini dikarenakan Thalasia hemprichii merupakan makan dan sangat
disukai oleh mamalia laut dugong. T. hemprichii merupakan salah satu jenis
lamun yang tumbuh di perairan tropik dan penyebarannya cukup luas
(Thomascik et. al, 1997). Menurut Kiswara (1992) lamun jenis ini sangat umum
dan banyak ditemukan di daerah rataan terumbu, baik yang tumbuh sendiri-sendiri
(monospesifik) maupun yang tumbuh bersama-sama dengan lamun jenis lain atau
tumbuhan lain (mixed vegetasi).
Fortes (1993 dalam Latuconsina, 2002) mengatakan bahwa T. hemprichii mempunyai rimpang (rhizoma) yang berwarna coklat atau hitam dengan ketebalan 1 – 4 mm dan panjang 3 – 6 cm. Setiap nodus ditumbuhi oleh satu akar dimana akar dikelilingi oleh rambut kecil yang padat. Setiap tegakan mempunyai 2 – 5 helaian daun dengan apeks daun yang membulat, panjang 6 – 30 cm dan lebar 5 – 10 mm.
Fortes (1993 dalam Latuconsina, 2002) mengatakan bahwa T. hemprichii mempunyai rimpang (rhizoma) yang berwarna coklat atau hitam dengan ketebalan 1 – 4 mm dan panjang 3 – 6 cm. Setiap nodus ditumbuhi oleh satu akar dimana akar dikelilingi oleh rambut kecil yang padat. Setiap tegakan mempunyai 2 – 5 helaian daun dengan apeks daun yang membulat, panjang 6 – 30 cm dan lebar 5 – 10 mm.
3. Halophila ovalis
Halophila ovlis dikenal juga dengan nama lamun sendok
dikarenakan bentuknya mirip dengan sendok.Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
pionir serta tumbuh dengan cepat. Hidup di daerah intertidal hingga kedalaman
25 m. H. ovalis memilikiciri khas disetiap nodus terdiri dari 2 tegakan,
mempunyai akar tunggal di tiap nodus, tulang daun menyirip dan berjumlah + 12
pasang, jarak antar nodus + 1,5 cm, panjang helai daun + 10 – 40 mm, panjang
tangkai daun yaitu + 3 cm (Romimohtarto, 2001). Pada permukaan daun tidak di
temukan bulu-bulu halus.
4. Halophila minor
Halophila minor juga dikenal sebagai lamun sendok,
serat habitat sama dengan H. ovalis, akan tetapi ukuran daunnya jauh lebih
kecil serta tulang daunnya kurang dari 12 pasang.
5. Halophila sulawesii
Sekarang ini terjadi penambahan spesies baru pada
Lamun genus Halophila, yaitu Halophila sulawesii. Halophila sulawesii ini
ditemukan (dideskripsikan) oleh John Kuo, yang dipublikasikan pada Jurnal
Aquatic Botany tahun 2007. Halophila sulawesii penampilannya mirip dengan
Halophila ovalis. Nah, perbedaannya adalah H. ovalis dioecious sedangkan H.
sulawesii monoecious.
6. Halodule uninervis
Halodule univervis Membentuk padang lamun jenis
tunggal pada rataan terumbu karang yang sudah rusak. Ciri – ciri khas dari
tumbuhan ini yaitu ; Tiap nodus hanya terdiri dari satu tegakan, tiap tangkai
daun terdiri dari 1 sampai 2 helai daun, tiap nodus berakar tunggal dan banyak,
tidak bercabang, rimpangnya berbuku – buku, jarak antar nodus + 2 cm, ujung
daun merbentuk gelombang menyerupai huruf W atau trisula(Nontji, 1993). serat
memiliki vena sentral.
7. Cymodocea rotundata
Cymodocea rotundata dikenal dengan lamun berujung
bulat. C. rotundata memiliki ciri khas ujung daunnya bulat, helaian daun smepit
(lebar 2-4 mm), Panjang daun 7-15 cm, vena yang membujur berjumlah 9-15.
8. Cymodocea serrulata
Cymodose serrulata sangat mirip dengan lamun C.
rotundata akan tetapi memiliki perbedaan sebagai ciri khas. C. serrulata
memiliki ujung daun bulat akan tetapi memiliki gerigi-gerigi disisi ujung
daun,helaian daun lebar (lebar 5-9 mm), panjang daun 6-15 cm, dan vena yang
yang membujur berjumlah 13-17.
9. Syringodium isoetifolium
Lamun jenis ini dikenal dengan lamun suntuk
di karenakan daunnya bulat menyerupai jarum suntik. Lamun ini memiliki ciri
khas berupa daun menyerupai jarum, serta memiliki panjang daun berkisar dari
7-30 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar