Rabu, 21 Mei 2014

Lamun Yang Terdapat di Pulau Barrang Lompo

     Lamun merupakansatu-satunya  tumbuhan angiospermae (Tumbuhan berbunga) yang hidupnya di dasar perairan laut atau daerah yang memiliki salinitas tinggi serta hidupnya terendam didalam air di mana memiliki Rhizom, daun dan akar sejati. Lamun juga dikenal dengan rumput laut, seperti halnya rumput didarat, lamun juga melakukan fotosintesis. Adapun lamun yang terdapat di Pulau Barrang Lompo yaitu :


1. Enhalus acoroides
    Enhaus acoroides dikenal dengan pama atau lamun tropika. Tumbuhan ini memiliki rhizoma yang ditumbuhi oleh rambut-rambut padat dan kaku dengan lebar lebih dari 1,5 cm, memiliki akar yang banyak dengan panjang antara 10 – 20 cm dan lebar 3 – 5 mm. Daun dari tumbuhan ini dapat mencapai 30 – 150 cm dengan lebar 1,25 – 1,75 cm (Philips dan Menez 1988 dalam Latuconsina, 2002). Tengah-tengah daun tumbuhan ini memiliki rongga udara sehingga daunnya selalu terbenam ke atas. Menurut Thomascik et al (1997), akar E. acoroides dapat mencapai panjang lebih dari 50 cm sehingga dapat menancap secara kuat pada substrat. 

2. Thalasia hemprichii
    Thalasia hemprichii dikenal juga dengan lamun dugong. Hal ini dikarenakan Thalasia hemprichii merupakan makan dan sangat disukai oleh mamalia laut dugong. T. hemprichii merupakan salah satu jenis lamun yang tumbuh di perairan tropik dan penyebarannya cukup luas  (Thomascik et. al, 1997). Menurut Kiswara (1992) lamun jenis ini sangat umum dan banyak ditemukan di daerah rataan terumbu, baik yang tumbuh sendiri-sendiri (monospesifik) maupun yang tumbuh bersama-sama dengan lamun jenis lain atau tumbuhan lain (mixed vegetasi).
    Fortes (1993 dalam Latuconsina, 2002) mengatakan bahwa T. hemprichii mempunyai rimpang (rhizoma) yang berwarna coklat atau hitam dengan ketebalan 1 – 4 mm dan panjang  3 – 6 cm. Setiap nodus ditumbuhi oleh satu akar dimana akar dikelilingi oleh rambut kecil yang padat. Setiap tegakan mempunyai 2 – 5 helaian daun dengan apeks daun yang membulat, panjang 6 – 30 cm dan lebar 5 – 10 mm. 

3. Halophila ovalis
  Halophila ovlis dikenal juga dengan nama lamun sendok dikarenakan bentuknya mirip dengan sendok.Tumbuhan ini merupakan tumbuhan pionir serta tumbuh dengan cepat. Hidup di daerah intertidal hingga kedalaman 25 m. H. ovalis memilikiciri khas disetiap nodus terdiri dari 2 tegakan, mempunyai akar tunggal di tiap nodus, tulang daun menyirip dan berjumlah + 12 pasang, jarak antar nodus + 1,5 cm, panjang helai daun + 10 – 40 mm, panjang tangkai daun yaitu + 3 cm (Romimohtarto, 2001). Pada permukaan daun tidak di temukan bulu-bulu halus.

4. Halophila minor
   Halophila minor juga dikenal sebagai lamun sendok, serat habitat sama dengan H. ovalis, akan tetapi ukuran daunnya jauh lebih kecil serta tulang daunnya kurang dari 12 pasang.

5. Halophila sulawesii
   Sekarang ini terjadi penambahan spesies baru pada Lamun genus Halophila, yaitu Halophila sulawesii. Halophila sulawesii ini ditemukan (dideskripsikan) oleh John Kuo, yang dipublikasikan pada Jurnal Aquatic Botany tahun 2007. Halophila sulawesii penampilannya mirip dengan Halophila ovalis. Nah, perbedaannya adalah H. ovalis dioecious sedangkan H. sulawesii monoecious.

6. Halodule uninervis
    Halodule univervis Membentuk padang lamun jenis tunggal pada rataan terumbu karang yang sudah rusak. Ciri – ciri khas dari tumbuhan ini yaitu ; Tiap nodus hanya terdiri dari satu tegakan, tiap tangkai daun terdiri dari 1 sampai 2 helai daun, tiap nodus berakar tunggal dan banyak, tidak bercabang, rimpangnya berbuku – buku, jarak antar nodus + 2 cm, ujung daun merbentuk gelombang menyerupai huruf W atau trisula(Nontji, 1993). serat memiliki vena sentral.

7. Cymodocea rotundata
   Cymodocea rotundata dikenal dengan lamun berujung bulat. C. rotundata memiliki ciri khas ujung daunnya bulat, helaian daun smepit (lebar 2-4 mm), Panjang daun 7-15 cm, vena yang membujur berjumlah 9-15.

8. Cymodocea serrulata
   Cymodose serrulata sangat mirip dengan lamun C. rotundata akan tetapi memiliki perbedaan sebagai ciri khas. C. serrulata memiliki ujung daun bulat akan tetapi memiliki gerigi-gerigi disisi ujung daun,helaian daun lebar (lebar 5-9 mm), panjang daun 6-15 cm, dan vena yang yang membujur berjumlah 13-17.

9. Syringodium isoetifolium
    Lamun jenis ini dikenal dengan lamun suntuk di karenakan daunnya bulat menyerupai jarum suntik. Lamun ini memiliki ciri khas berupa daun menyerupai jarum, serta memiliki panjang daun berkisar dari 7-30 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar